Bawang Merah



I.       PENDAHULUAN
Bawang merah (Allium cepa L. var aggregatum) adalah tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang Jawa mengenalnya sebagai daun bawang. Yang paling banyak digunakan umbi bawang, meskipun beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun dan tangkai bunga sebagai penyedap makanan. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah dan Asia Tenggara.
Secara umum, masakan Indonesia seperti sup, ayam rebus bubur juga digunakan bawang goreng sebagai penyedap ketika disajikan. Selain diolah menjadi bawang goreng, bawang merah juga dapat berguna sebagai obat untuk mengobati bisul, pilek, menurunkan kadar gula darah, menurunkan kolesterol, obat / diabetes mellitus diabetes, memudahkan pernapasan dan aliran darah karena bawang dapat menghambat akumulasi trombosit dan meningkatkan aktivitas fibrinotik.
II.     PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN DALAM BUDIDAYA BWANG MERAH

A.   BENIH
1.     Benih Bawang Merah
Varietas benih untuk budidaya bawang merah cukup banyak. Ada benih lokal untuk benih hibrida impor. Ada bentuk benih biji, ada juga bentuk umbi. Sebagian besar budidaya bawang merah di sentra menggunakan produksi bibit umbi.
2.     Pemilihan Benih
Biji bawang yang baik. adalah benih yang telah disimpan selama 2-3 bulan. dan berasal dari tanaman yang dipanen pada umur 70-90 hari. Karena pada usia yang digunakan sebagai umbi bibit memiliki titik tumbuh akar. Umbi bibit juga akan ham berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah. segar. tidak mengerut. dan tidak ada warna hitam adalah tanda dari penyakit yang disebabkan jamur.
Jangan gunakan lampu yang terlalu kecil untuk benih. karena biji kecil akan membuat pertumbuhan tanaman yang buruk dan hasil sedikit. Umbinya juga harus ukuran seragam, tidak ada luka. atau tidak merobek kulit.
Sebelum tanam. akhir potongan umbi pertama sekitar 1/3 -% bagian panjang umbi. Kulit luar yang kering biji dan akar sisa-sisa dibuang.
Tujuannya agar pertumbuhan umbi merata. merangsang pertumbuhan tunas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri. dan merangsang sisi pertumbuhan akar. dan mendorong pembentukan anakan. Untuk mencegah pembusukan. sebelum tanam. memotong luka di umbi harus dikeringkan terlebih dahulu. Sedang untuk memperkirakan jumlah bibit, untuk satu hektar dibutuhkan sekitar 600-800 kg benih.
B.   PENANAMAN
1.    Tahap Penanaman
Untuk menghasilkan umbi dengan baik kuantitas dan kualitas. teknik yang tepat penanaman diperlukan. yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, dan persiapan tanah. teknik penanaman, penyiraman. penyiangan dan mengolah tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
2.    Waktu Tanam
Waktu yang ideal untuk menanam bawang merah adalah di musim kemarau. Namun karena pertumbuhan membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan sistem irigasi yang baik. sehingga tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek.
Penanaman dilakukan ketika cuaca cerah. Penanaman tidak dilakukan selama masa transisi atau perubahan musim. karena sering terjadi angin saat kering. Dampak angin kering, akan membuat daun tanaman rusak dan ujung daun terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah. karena udara berkabut mungkin menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh janiur.
           3.    Persiapan Dan Pengolahan Tanah
Tujuan pengolahan adalah untuk melonggarkan tanah atau menggemburkan tanah. menghilangkan gulma. dan menciptakan sistem penyerapan air. Pengolahan dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan melonggarkan atau menggemburkan tanah menggunakan cangkul. bajak. atau traktor jika lahan yang akan ditanam cukup luas.
Selanjutnya. membuat tempat saluran irigasi dengan menempatkan parit antara jarak tanggul atau bedengan.Fungsi parit adalah sebagai alat aliran air dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lentang tanggul 100-120 cm lebar tanggul atau bedengan. parit berukuran sedang dengan kedalaman sekitar 30-35 cm lebar 30¬40 cm. Untuk bedengan panjang dan parit panjang tentu saja disesuaikan dengan luas lahan.
Menjelang penanaman. tepatnya seminggu sebelumnya, tanah persemaian harus diberikan pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos. dan diratakan. Tepat satu hari sebelum proses penanaman. lahan irigasi cukup siap untuk tanam.
         4.    Proses Penanaman Bawang Merah
Untuk menanam bawang merah, Tanggul yang telah disiapkan di lubangi kecil-kecil yang dengan kedalaman kurang lebih sama dengan bibit yang akan ditanam jarak sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya. umbi bibit dimasukkan ke dalam lubang dengan menempatkan ujung di sisi atas.
Jangan menanam benih terlalu dalam, karena itu membuat kerusakan (membusuk). Ujung Umbi harus ditutup sedikit ke tanah. karena jika tanah penutup terlalu tebal. akan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah proses ini selesai penanaman. disiram pada tiap jalur – jalur bedeng atau tanggul yang sudah di tanami.
           5.    Penyiraman Dan Penyiangan Bawang
Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu di pagi dan sore hari. Penyiraman baru bisa dilakukan sekali sehari jika tanaman bawang 50 hari.
Ketika menyiram tanaman bawang merah tidak boleh terlalu basah. karena hasilnya bisa menjadi tanah padat dan gangguan pertumbuhan tanaman. serta terjadinya pembusukan.
Bawang merah juga harus disiangi untuk menyingkirkan semua gulma. Penyiangan dan mencabut gulma dengan tangan atau alat-alat lain harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Selama pertumbuhan bawang merah. Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama saat tanaman masih berusia 2-4 minggu. menjadi penyiangan kedua dilakukan saat tanaman berumur 5-6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.
           6.    Pemupukan
Pupuk untuk bawang dapat menggunakan pupuk alami atau buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebelum tanam. dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama sering menggunakan pupuk kandang atau kornpos sebanyak 10-15 ton per hektar.
Tujuan memberikan pupuk alami sebelum penanaman sehingga struktur tanah tidak mudah mengembun. Selain itu, untuk menyuburkan tanah. dan untuk meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air. Sedang untuk pupuk tambahan diberikan dengan cara mengubur di tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau tabur antara barisan tanaman.
           7.    Pengendalian Hama Dan Penyakit
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat dan jamur. Tipe kedua hama ini menyebabkan ujung daun dipotong dan daun terkulai. Ulat media dapat merusak umbi disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis: 2 ml / I air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah tempat ungu yang disebabkan oleh jamur. Terlihat gejala penyakit ini adalah adanya bercak putih pada daun abu-abu yang kemudian berubah menjadi cokelat dan kering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.
III.      PANEN
Karakteristik tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen setelah batang lemah atau runtuh. Hal ini biasanya terjadi pada penanaman setelah 60 sampai 90 hari, tetapi itu semua tergantung pada bidang media. Kemudian karakteristik lainnya adalah bentuk bulat yang hampir sempurna, beberapa sudah terlihat di permukaan tanah. umbi sudah berwarna merah gelap atau keunguan bawang merah dan bau khasnya.
Setelah di panen bawang merah harus di jemur dibawah sinar matahari selama seminggu atau dua minggu, sehingga buah tahan lama. Setelah bawang siap kemudian disimpan dalam karung jerat dengan suhu sekitar 30-33 ° C.
Sumber Artikel : obatpertanian.com

Comments

Popular posts from this blog

Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Kedelai

Cara Pengairan Berselang Pada Padi Sawah

Sistem Irigasi Berselang (Intermitten)