Penggunaan Bibit Unggul
Varietas
unggul memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang banyak bagi
perkembangan suatu usaha pertanian, diantaranya pertumbuhan tanaman
menjadi seragam sehingga panen menjadi serempak, rendemen lebih tinggi, mutu
hasil lebih tinggi dan sesuai dengan selera konsumen, dan tanaman akan
mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gangguan hama dan penyakit dan
beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sehingga dapat memperkecil
penggunaan input seperti pupuk dan pestisida. Dalam suatu sistem produksi benih
pertanian baik yang ditujukan untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun yang
berorientasi komersial diperlukan adanya ketersediaan benih dengan
varietas yang berdaya hasil tinggi dan mutu yang baik. Daya hasil yang tinggi
serta mutu yang terjamin pada umumnya terdapat pada varietas unggul. Namun
manfaat dari suatu varietas akan dirasakan oleh petani atau konsumen apabila
benih tersedia dalam jumlah yang cukup dengan harga yang sesuai. Dalam
pertanian modern, benih berperan menyalurkan keunggulan teknologi kepada
petani dan konsumen lainnya. Salah satu yang berpengaruh dalam peningkatan
produktivitas dan produksi tanaman pangan adalah penggunaan benih
varietas unggul bermutu yang didukung oleh penerapan teknologi sesuai
dengan anjuran. Oleh karena itu, ketersediaan benih bermutu terus diupayakan
mengingat manfaat dari penggunaan benih tersebut.
Pengertian
dan Karakteristik Benih dan Varietas Unggul Padi Sawah Benih dan varietas
unggul padi sawah merupakan galur hasil pemuliaan yang mempunyai salah satu
atau lebih keunggulan khusus seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama
penyakit dan toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk, dan atau
sifat-sifat lainnya. Varietas unggul salah komponen teknologi yang penting
untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani padi. Berbagai varietas
unggul telah tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan kondisi wilayah,
preferensi petani, dan keinginan pasar. Jenis dan karakteristik dari
varietas unggul meliputi :
1.
Varietas Unggul Baru (VUB) Kelompok tanaman padi yang
memiliki karakteristi umur kisaran 100-135 HSS (hari setelah sebar), anakan
banyak (>20 tunas/rumpun), bermalai agak lebat (±150 gabah/malai).
2.
Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB) Kelompok tanaman padi
yang memiliki karakteristik postur tanaman tegap, berdaun lebar dan
berwarna hijau tua, beranak sedikit (<15 tunas/rumpun), berumur 100-135 HSS,
bermalai lebat (±250 gabah/malai), berpotensi hasil lebih dari 8 ton GKG/ha.
3.
Varietas Unggul Hibrida (VUH) Kelompok tanaman padi yang
terbentuk dari individu-individe generasi pertama (F1) asal suatu kombinasi
persilangan memiliki karakteristik potensi hasil lebih tinggi dari Varietas
Unggul Imbrida yang mendominasi areal pertanaman produksi padi.
Pengembangan
Benih dan Varietas Unggul Padi Sawah Produktivitas varietas sangat bergantung
pada genotype (komposisi gen yang dimiliki varietas) dan kondisi lingkungan
tumbuh (interaksi genotype dengan lingkungan). Faktor-faktor lingkungan yang
sangat berpengaruh terhadap penampilan varietas antara lain :
1.
kesuburan fisik dan kimiawi tanah,
2.
iklim,
3.
keberadaan hama dan penyakit,
4.
teknik budidaya yang digunakan.
Mutu benih
meliputi :
1.
mutu genetic,
2.
mutu fisik,
3.
mutu fisiologis.
Ciri-ciri
benih bermutu yaitu:
1.
Varietasnya asli
2.
Benih bernas dan seragam
3.
Bersih, tidak tercampur dengan biji gulma atau biji
tanaman lain
4.
Daya berkecambah dan vigor tinggi sehingga dapat
tumbuh baik jika ditanam di sawah
5.
Sehat, tidak terinfeksi oleh jamur atau serangan hama.
Hasil tinggi
dan tahan hama penyakit adalah sifat penting yang dimiliki oleh umumnya
varietas unggul. Semula, para pemulia tanaman merakit varietas unggul padi
lebih mengutamakan aspek hasil tinggi dan ketahanan terhadap hama dan penyakit,
sementara rasa nasi belum menjadi prioritas. Musim berganti, zaman berubah, dan
tuntutan bertambah. Dewasa ini petani tidak hanya dituntut untuk menanam
varietas unggul padi berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap hama
penyakit, tetapi dituntut pula untuk mengembangkan varietas unggul yang sesuai
dengan preferensi konsumen.
Upaya untuk
memperkecil pengaruh lingkungan terhadap produktivitas varietas unggul: -
1.
Memilih waktu tanam yang tepat
2.
Memilih varietas yang sesuai (beradaptasi : dilihat
dari keragaan varietas di suatu wilayah dalam rentang musim tanam yang
memadai).
3.
Gunakan teknik budidaya yang optimal.
4.
Melakukan pergiliran varietas antar musim tanam dalam
luasan pertanaman yang memadai.
Perlakuan
benih merupakan suatu upaya memberikan perlakuan pada benih sebelum tanam, agar
bibit dapat tumbuh cepat, seragam dan sehat. Sekaligus merupakan
perlindungan awal terhadap serangan hama dan penggerek batang pada stadia
bibit.
Cara
pemilihan benih adalah sebagai berikut :
1.
Benih dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air dengan
volume 2 kali volume benih, kemudian diaduk-aduk sebentar.
2.
Benih yang terapung, yang mempunyai berat jenis
rendah, dipisahkan dari benih lainnya.
3.
Benih-benih yang tenggelam yang digunakan dalam
pertanaman
4.
Sebelum semai, benih terlebih dahulu direndam selama
24 jam dan diperam.
Setelah
pemilahan benih dicuci bersih, direndam, diperam, dan siap untuk
ditabur/disemai. Benih berlabel merupakan benih yang sudah lulus proses
sertifikasi yang merupakan salah satu bentuk jaminan mutu benih.
1.
Keuntungan menggunakan benih bermutu tinggi
meliputi :
2.
Benih tumbuh dengan tepat dan serempak.
3.
Bila disemaikan, mampu menghasilkan bibit yang tegar
dan sehat
4.
Ketika ditanam, bibit dapat tumbuh lebih cepat
pertumbuhan lebih serempak dan populasi tanaman optimum, sehingga mendapatkan
hasil yang tinggi.
Kelas benih
dalam sistem sertifikasi meliputi :
1.
Benih Penjenis (BS)
2.
Benih Dasar (BD)
3.
Benih Pokok (BP)
4.
Benih Sebar (BR)
Manfaat
pergiliran varietas antar musim tanam :
1.
Pergiliran varietas antar musim dengan varietas
berbeda ‘susunan gennya’ akan berfungsi untuk memperlambat laju pembentukan
biotipe hama/strain penyakit baru.
2.
Pergiliran varietas yang terencana memudahkan dalam
penyiapan benih agar tepat jenis, tepat mutu dan tepat waktu.
3.
Agar produktivitas antar musim tetap tinggi, varietas
dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan musim tanam dan pola tanam.
Sumber:
Ali F. Pengembangan Benih dan Varietas Unggul Padi
Sawah. http://www.academia.edu/9385845/PENGEMBANGAN_BENIH_DAN_VARIETAS_UNGGUL_PADI_SAWAH. (on line)
Comments
Post a Comment