Sistem Pertanian Terpadu
Sistem Pertanian Terpadu mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor
pendukungnya baik secara vertikal maupun horizontal sesuai potensi
masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang
ada. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi
pada usaha pertanian tanpa limbah (zero
waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel). Kegiatan
utama adalah mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak, dimana limbah
tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemarau dan
limbah ternak (faeces, urine) diolah menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik
dan bio pestisida
Sistem
pertanian terpadu (integrated
farming system)
adalah suatu sistem kegiatan yang mengintegrasikan sub sistem budidaya
pertanian dalam arti luas (tanaman, ternak, ikan, hutan) yang saling
menguntungkan dengan memperhatikan ekosistem dan memperhitungkan nilai sosial
dan ekonomi yang akan dicapai. Sistem
Pertanian Terpadu (integrated farming system) menggunakan ulang dan mendaurulang, menggunakan
tanaman dan hewan sebagai mitra,
menciptakan suatu ekosistem yang “tailor-made”, meniru cara alam bekerja. Satu praktek budidaya aneka tanaman/aneka
kultur yang beragam dimana
"micro output" dari satu budidaya menjadi input kultur lainnya,
sehingga meningkatkan kesuburan
tanah dengan tindakan alami menyeimbangkan semua unsur hara organik yang pada akhirnya
membuka jalan untuk pertanian
organik ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Komponen Integrated Farming
1. Manusia
Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan energi
sebagai motor kehidupannya. Dengan integrated farming system, manusia
tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga pangan sebagai
kebutuhan primer dan energi panas serta listrik.
2. Peternakan
Peternakan memainkan peran sebagai sumber energi dan
penggerak ekonomi dalam integrated farming system. Sumber energi berasal
dari daging, susu, telur serta organ tubuh lainnya bahkan kotoran hewan.
Sedangkan fungsi penggerak ekonomi berasal dari hasil penjualan ternak, telur,
susu dan hasil sampingan ternak (bulu dan kotoran).
3. Tanaman
Syarat tanaman yang dapat diusahakan adalah: bernilai
ekonomi dan dapat menyediakan pakan untuk peternakan.
4. Perikanan
Ikan yang digunakan untuk integrated farming system
adalah ikan air tawar yang dapat beradaptasi dengan lingkungan air yang keruh,
tidak membutuhkan perawatan ekstra, mampu memanfaatkan nutrisi yang ada dan
memiliki nilai ekonomis. Ikan yang sering digunakan adalah ikan nila, gurami,
mas, tambakan dan lele. Ikan dapat dipeli-hara secara tunggal (monoculture)
atau campuran (polyculture), asalkan jenis yang dipelihara mempunyai
kebiasaan makan berbeda agar tidak terjadi perebutan pakan, misalnya ikan mas
dengan gurami.
5. Waste Treatment
Komponen ini berperan dalam penyediaan energi dan
penekan pencemaran lingkungan. Hasil dari pengolahan limbah tersebut adalah:
·
Kompos
dan pupuk kandang
·
Biogas
Di
dalam pertanian, farm adalah unit/bagian lingkungan budidaya pertanian terkecil
yang independen, yang di dalamnya terlibat faktor atau sub bagian (sub sistem)
manusia, alam, biologi, alat-alat pertanian, dan lainnya. Definisi farm
tersebut adalah pendekatan pengertian yang berdasarkan pada sistem lingkungan
(ekosistem).
Sebagai
contoh penjelasan dari sistem lingkungan, yaitu
: mikroorganisme tanah adalah merupakan bagian (sub sistem) dari sistem tanah,
dan tanah adalah merupakan sub sistem dari sistem budidaya tanaman, dan
budidaya tanaman merupakan sub sistem dari farming, dst.
Berdasarkan
teori lingkungan dan teori sistem, maka sistem produksi tanaman adalah sistem
kegiatan dalam mencapai produksi tanaman secara optimal yang berkesinambungan,
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kegiatan atau bagian kegiatan (sub sistem)
yang saling berpengaruh. Sistem budidaya tanaman atau sistem produksi tanaman
yang bagian kegiatannya adalah: pemanfaatan tanah, iklim, varietas, alat-alat,
modal, tenaga kerja, kemampuan pengelolaan dari petani, pemasaran, dsb., semuanya saling berpengaruh.
Sumber:
Materi Pelatihan Tenaga Harian
Lepas Tenaga Pembantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) di Universitas Gadjah Mada
Jogjakarta tanggal 21 Maret 2014.
Comments
Post a Comment