Persiapan Benih Menyemai Padi


I.    Langkah-langkah persiapan benih padi :
  1. Buat larutan air garam dalam ember untuk perendaman benih padi
  2. Gunakan telur itik sebagai indikator konsentrasi larutan garam ; apabila telur itik mengapung dalam larutan tersebut, maka konsentrasi garam telah dianggap cukup / sesuai.
  3. Benih dimasukkan ke dalam larutan garam tersebut (kebutuhan benih sekitar 5 kg/ha)
  4. Benih diaduk secara perlahan selama 1 - 2 menit.
  5. Diamkan selama kurang lebih 10 - 15 menit sampai benih yang baik dan yang jelek terpisah. Benih baik akan tenggelam, sedangkan benih jelek akan terapung
  6. Benih yang mengapung disisihkan dengan menggunakan saringan.
  7. Benih tenggelam diambil dan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa garam yang menempel.
  8. Benih yang terpilih kemudian direndam dalam air bersih selama 24 - 48 jam (1 -2 hari)
  9. Benih kemudian ditiriskan (diangin-anginkan di tempat teduh yang terlindung) selama 1 - 2 hari sampai berkecambah.







 


   II. Membuat persemaian benih :

Yang harus diperhatikan dalam membuat pesemaian agar diperoleh bibit yang
sehat/kuat antara lain yaitu:
1. Untuk setiap 1 hektar pertanaman padi, area pesemaian yang disiapkan seluas 5% (1/20-nya).
2. Pesemaian dibuat pada area yang mudah di airi, dan tidak di area bekas serangan tungro dan penggerek batang.
3. Hindarkan pembuatan pesemaian dekat lampu agar tidak menarik hama wereng dan penggerek batang.
4. Lahan persemaian dibajak dan digaru kemudian dibuat bedengan sepanjang 500-600 cm, lebar 120 cm dan tinggi 20 cm.
5. Kebutuhan benih padi per hektar 25 kg tergatung varietasnya.
6. Benih disemai dengan kerapatan 75 gram/meter peregi.
7. Pemupukan pesemaian dengan 10 kg Urea + 5 kg SP-36 + KCi 3 kg setiap 500 m2 diberikan 5 hari setelah tabur benih.
8. Untuk mencegah serangan wereng coklat, benih dicampur dulu dengan insektisida fipronil (Regent 50 SC).
9. Pencegahan serangan penggerek batang dan tungro, pesemaian disemprot dengan penaburan insektisida karbofuran 20 gr/10 m2 atau insektisida lain bila dijumpai serangga penular.
III. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
1. Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 5 cm.
2. Semprotkan pestisida pada hari ke 7, dan
3. Taburi pupuk urea 10 gram/meter persegi pada hari ke 10.
IV. Pemindahan bibit
1. Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur kurang dari 21 hari, berdaun 4-5 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
2. Penanaman pada lahan yang P" > 6,5 atau diperkirakan kahat Zn, bibit sebelum ditanam supaya dicelup dalam larutan 2% Zn S04 selama 2 menit.
3. Bibit yang menunjukkan gejala penyakit tungro (warna daun kuning kemerahan dan kaku) atau adanya gejala ganjur tidak ditanam.

Comments

Popular posts from this blog

Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Kedelai

Cara Pengairan Berselang Pada Padi Sawah

Sistem Irigasi Berselang (Intermitten)