Profil BPP Kecamatan Bobotsari
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan memiliki peran strategis dalam menentukan
keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah kerjanya. Sesuai dengan undang-undang nomor 16 tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (SP3K). Salah satu kebijakan penyuluhan adalah memacu pengembangan kelembagaan
penyuluhan, termasuk didalamnya Balai Penyuluhan Pertanian sebagai penggerak
utama kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan dan Desa.
Tugas
Balai Penyuluahn menurut Pasal 15 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang
SP3K adalah :
1. Menyusun
Programa Penyuluhan pada tingkat Kecamatan sejalan sengan programa penyuluhan
Kabupaten/Kota
2. Melaksanakan
penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan
3. Menyediakan
dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan dan pasar
4. Memfasilitasi
pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan pelaku usaha
5. Memfasilitasi
peningkatan kapasitas penyuluh PNS, penyuluh swadaya, dan penyuluh swasta
memalui proses pembelajaran secara berkelanjutan dan,
6. Melaksanakan
proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi
pelaku utama dan pelaku usaha.
Pembangunan pertanian merupakan integral
dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang kewenangan daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam
rangka melaksanakan pembangunan yang sifatnya multi sektoral. Untuk itu dalam
rangka percepatan pembangunan disektor pertanian, maka dipandang perlu Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) menyusun program atau rencana kerja yang dituangkan
dalam profil BPP yang mencakup penyajian data yang telah diolah secara akurat.
Secara khusus profil BPP alat pendataan yang merupakan kumpulan data multi
sektoral yang diharapkan dapat mengakomodasikan kebutuhan data begi pemanfaatan
data desa dalam wilayah binaan BPP. Adapun system pendataan mengacu secara
parsial sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan dapat menghasilkan profil BPP
yang sistematis sesuai dengan kebutuhan.
B.
Sejarah
Singkat
Pasang surut kegiatan penyuluhan
pertanian di Indonesia sejak era Bimas
sampai periode diberlakukannya UU No 16 Tahun 2006 telah menempa penyuluh pertanian untuk terus mengobarkan semangat juang dan
pengabdian kepada bangsa dan negara.
Walaupun kebijakan di bidang penyuluhan terus berganti ganti terutama
menyangkut kelembagaan, panggilan jiwa sebagai penyuluh tetap bergelora dalam setiap
jiwa seorang penyuluh. Melalui Peraturan
Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah, Satuan Administrasi Pangkal
(Satmingkal) BPP Kecamatan Bobotsari adalah Dinas Pertanian Kabupaten
Purbalingga, setelah sebelumnya bergabung di Badan Pelaksana Penyuluhan dan
Ketahanan Pangan (BP2KP) dan sebelumnya lagi di Badan Pelaksanan Penyuluhan
Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K).
Secara singkat sejarah Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Bobotsari yakni :
· Tahun 1947 berdiri BPMD
(Balai Pendidikan Masyarakat Desa).
·
1959-1961 pemerintah
mempunyai program intensifikasi dengan mendirikan Padi Sentra
· 1962 berdiri program
demonstrasi massal
· 1965/1966 program
Bimas/Inmas yang bertujuan untuk meningkatkan produksi sekaligus meningkatkan
pendapatan
·
1968/1969 Bimas Gotong
Royong
·
1970/1971 diciptakan
BIMAS yang disempurnakan
· 1976/1977 dibentuk BPP
sebagai base camp PPL pada masa program bantuan NFCEP, kemudian bantuan NAEP. BPP
menempati kantor BPMD. Petugas
· 1986 SKB Mentan dan
Mendagri yang intinya BPP sebagai home base PPL, BPP mempunyai wilayah kerja (WKBPP)
yang meliputi beberapa kecamatan. Pada masa ini BPP Bobotsari memiliki wilayah
tiga kecamatan yakni Kecamatan Bobotsari, Mrebet dan Karangreja.
·
1991 SKB Mentan dan
Mendagri yang intinya BPP tidak lagi sebagai home base PPL. BPP hanya sebagai
kantor saja. Ditiap kecamatan dipilih salah satu penyuluh sebagai coordinator
PPL.
·
1996 SKB Mentan dan
Mendagri yang lebih menegaskan pelaksanaan penyuluhan sub sector dan kepala
daerah sebagai penanggungawab pelaksanaan penyuluhan.
· 1999 dengan adanya otonomi
daerah kegiatan penyuluhan beserta lembaganya tergantung dari kepala daerah
masing-masing.
·
2006 pemerintah
mengeluarkan Undang- Undang Repubblik Indonesia Nomor 16 tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Pada masa itu di tiap
kecamatan ditunjuk seorang koordinator penyuluh. Pada masa itu kantor BPP
Bobotsari berubah menjadi UPTD II sebagai kepanjangan Dinas Pertanian dan
Kehutanan.
·
2008 di tingkat
kabupaten berdiri BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Khutanan), dan di masing kecamatan berdiri BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan Kehutanan). UPTD tetap ada kepanjangan Dinas Pertanian dan
Kehutanan. Kantor BP3K kecamatan Bobotsari bergabung dengan UPTD II menempati
kantor yang ada sekarang ini.
· Sejak Januari 2017
hingga sekarang Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bobotsari kepanjangan dari
Dinas Pertanian.Kabupaten Purbalingga.
C.
Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dari penyusunan profil BPP ini adalah :
1. Memberikan
gambaran tentang Balai Penyuluhan Pertanian secara lengkap baik dari segi sistem
pelayanan , manajemen, fisik, program dan sebagainya.
2. Menyediakan
data yang akurat sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan pertanian.
3. Menunjang
pelaksanaan otonomi daerah khususnya dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan di
sector pertanian.
4. Mendukung
terwujudnya transparansi dalam pelaksanaan/pengelolaan kegiatan di sector
pertanian.
D.
Visi
Dan Misi
Visi
Terwujudnya
Penyuluhan Pertanian berbasis Masyarakat secara Terpadu melalui Penyuluhan Guna
mewujudkan pelaku utama dan pelaku usaha yang tangguh, mandiri
dan berdaya saing.
Misi
1. Meningkatkan
kapabilitas sumber daya manusia dan kelembagaan penyuluhan.
2. Meningkatkan
jejaring kerja dalam inovasi teknologi.
3. Mengembangkan
kemandirian dan keswadayaan petani sebagai pelaku agribisnis
4. Meningkatkan
kelembagaan tani yang kuat dan tangguh
5. Meningkatkan
produktivitas potensi unggulan di bidang pertanian
6. Mengembangkan
potensi pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan
7. Mengembangkan
sumber daya alam berbasis kelestarian lingkungan hidup.
E. Isu Strategis
Beberapa
isu strategis pembangunan pertanian disikapi oleh BPP Kecamatan Bobotsari:
1.
Peningkatan produski
dan produktivitas padi untuk mewujudkan swasembada berkelanjutan.
2.
Pengembangan padi
organik yang sehat dan ramah lingkungan.
3.
Peningkatan produsi
ternak dan Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB).
4.
Penggunaan Alsintan
5.
Menjadikan BPP sebagai
simpul koordinasi kegiatan pembangunan pertanian.
6.
Memantapkan Kecamatan Bobotsari
sebagai lumbung pangan di Purbalingga.
Berdasarkan hal hal
tersebut di atas, BPP Kecamatan
Bobotsari menetapkan program unggulan sebagai berikut :
1. Mendukung peningkatan
produksi 7 (tujuh) komoditas strategis nasional yaitu Padi, Jagung, Kedelai,
Cabai, Bawang Merah, Daging dan Gula (tebu).
2.
Penerapan sistem tanam
Jajar Legowo 2 : 1 dan 4 : 1
3.
Gerakan Penerapan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT).
4.
Peningkatan produksi
beras organik dengan meningkatkan jumlah petani dan luas tanam padi organik.
5.
Peningkatan kapasitas kelembagaan
tani sebagai penggerak dan pelaksana pembangunan pertanian
6.
Penggunan Alat Mesin
Pertanian (Mekanisasi Pertanian) sebagai upaya meningkatkan efisiensi usaha
tani
II.
KEADAAN
UMUM WILAYAH
A.
Keadaan BPP Kecamatan Bobotsari
1.
Keadaan Lingkungan Kantor
Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bobotsari beralamat di Jl. Gandasari
Bobotsari 53353 dengan alamat email: bppbobotsari.pbg@gmail.com. Jarak dari kantor Kecamatan Bobotsari
0,800 km, sedangkan dengan pusat pemerintah Kabupaten Purbalingga ±11 km.
Bangunan kantor BPP kecamatan Bobotsari berdiri diatas tanah milik Pemerintah
Kabupaten Purbalingga dengan luas 4.687 m2. Luas lahan percontohan
3.273 m2 dan Luas bangunan kantor 214 m2 yang terdiri
atas:
1)
Ruang Kepala Balai
Merupakan ruang kerja Kepala Balai
dan dipergunakan untuk kegiatan harian yakni menyusun rencana kegiatan,
menagani administrasi, melayani konsultasi/koordinasi penyuluh dan tamu yang berkepentingan.
2)
Ruang Penyuluh
Merupakan ruang kerja penyuluh
sehari-hari yakni untuk menyusun rencana kegiatan, menyusun laporan kegiatan
dan menyimpan dokumen-dokumen.
3)
Ruang Perpustakaan
Merupakan ruang untuk menyimpan
berbagai macam pustaka mengenai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan ketahanan pangan
berupa buku, tabloid, majalah, leaflet, CD film, Poster, Flyers dan lain-lain.
4)
Ruang Pertemuan
Merupakan ruang yang dipergunakan
untuk pertemuan-pertemuan penyuluh dan petani seperti rapat koordinasi, kursis
tani, temu wicara. temu usaha, sarasehan, rembug tani, dan pertemuan lainnya.
5)
Ruang Data/ Komputer
Merupakan ruang kerja dan ruang
penyimpanan dan pengolahan data dan file-file elektronik baik foto, data pdf,
maupun film-film materi penyuluhan
6)
Ruang Work Shop
Merupakan ruang pamer teknologi
yang diharapkan dapat dilihat oleh petani. Berisi contoh koleksi bibit, alat
caplak, sprayer dan alat-alat peraga penyuluhan
7)
Gudang
Gudang berfungsi untuk menyimpan
dan merawat alsintan, saprodi dan sarana lainnya.
8)
Dapur
Dapur berfungsi untuk aktivitas menunjang kebutuhan menyediakan
konsumsi seperti memasak, mencuci dan sekaligus menyimpan perabot dapur, bahan
pangan dan alat pecah belah.
9)
Kamar Mandi WC
Kamar madi/WC berfungsi untuk
mandi, cuci, dan untuk buang air kecil/air besar.
10) Mushola
Mushola berfungsi sebagai tempat
melaksanakan sholat bagi karyawan maupun tamu.
Disamping bangunan kantor, disekitar gedung BPP
terdapat lahan percontohan yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman
hortikultura seluas 3.273 m2. Tanaman hortikultura yang
dibudidayakan diharapkan sebagai media pembelajaran bagi para penyuluh serta
dapat dicontoh oleh para petani disekitar.
2.
Kegiatan BPP Kecamatan Bobotsari
Kegiatan
pembinaan petani dan kelompok tani serta pelaksanaan system kerja latihan,
kunjungan, supervisi dan evaluasi (Lakususi) yang dilaksanakan oleh BPP
Kecamatan Bobotsari mengacu kepada Permentan Nomor 273/kpts/OT/160/4/2007.
Kunjungan dilakukan oleh para penyuluh pertanian sesuai dengan jadwal
kunjungan. Supervisi dilakukan dengan melibatkan Koordinator Penyuluh, Penyuluh
Supervisor dan KJF yang lain. Evaluasi dilakukan dengan melibatkan seluruh
penyuluh, petani dan kelompok tani di Kecamatan Bobotsari. Sedangkan untuk
pengelolaan BPP dilaksanakan dengan mendasari Permentan Nomor 26 Tahun 2012
tentang Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh BPP Kecamatan Bobotsari adalah sebagai berikut :
1) Kunjungan dan supervisi di wilayah
binaan dilakukan secara rutin dalam rangka menggali permasalahan dan membantu
penyelesaian permasalahan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha
2)
Pertemuan teknis dan pelatihan
penyuluh minimal 1 kali sebulan dalam
rangka menggali permasalahan penyuluh yang dihadapi di lapangan sekaligus upaya
pemecahannya
3)
Melakukan bimbingan penyusunan
RDKK
4) Memfasilitasi pertemuan-pertemuan
kelompok tani se-Kecamatan Bobotsari untuk menyampaikan Informasi Teknologi dan
pasar kepada pelaku utama dan pelaku usaha
5)
Memfasilitasi pertemuan KTNA dan
Gapoktan Kecamatan Bobotsari
6)
Mengikuti Musrenbang tingkat Desa
dan Kecamatan serta mendorong peran Desa dalam pembangunan pertanian
7)
Melakukan Rembug Tani tingkat
Kecamatan
8)
Melakukan Penyusunan Programa
tingkat Kecamatan
9)
Melakukan pembinaan terhadap
Penyuluh Swadaya
10)
Melakukan pembinaan terhadap Kelompok
Ketahanan Pangan
11)
Melakukan pembinaan terhadap Kelompok
Pengolahan Pangan
12)
Melakukan fasilitas terhadap
kegiatan-kegiatan SL-PTT Padi, Jagung, SL-SRI dan Gerakan Penerapan PTT
13)
Melakukan Kaji terap atau
percontohan antara lain :
a.
Kajiterap budidaya
bawang merah luas 1,5 ha lokasi di Desa Pakuncen dana APBD II
b. Kajiterap
budidaya labu madu luas 2 ha lokasi Desa
Gandasuli dana swadaya petani
c. Kajiterap
varietas melon di Desa Pakuncen luas 1,0 hadana swadaya petani
d. Kajiterap
pupuk jenderalium luas 20 ha lokasi Desa Limbasari sumber dana CV Jenderalium
Jogjakarta
e. Perontohan
Cabe rawwit di lahan BPP luas 700 m2 sumber dana APBD II
f. Percontohan
pembibitan lada volume 100 batang lokasi lahan BPP sumberdana APBD II
g. Kajiterap
budidaya cabe organik luas 1,0 ha lokasi Desa Banjarsari sumber dana APBD Provinsi
14) Melakukan Pembinaan kepada para pengecer pupuk
bersubsidi
15) Melakukan fasilitas pengadaan benih besubsidi
Kegiatan-kegiatan pembinaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha akan terus
dilakukan sesuai dengan tuntutan keadaan dan tuntutan jaman.
3. Beberapa Prestasi yang Pernah Diraih
1)
Juara III Posluhdes Tahun 2016
tingkat Propinsi
2)
Juara II KRPL Tahun 2016 tingkat
Propinsi
3) Juara II Penyuluh Pertanian
Teladan Tahun 2016 tingkat Kabupaten
atas nama Seno Bayumurti, S.Pt.
4) Juara III THL-TBPP Teladan Tahun
2016 tingkat Kabupaten atas nama Purnawati Hidayah, A.Md
5)
Juara I BPP Berprestasi Tahun 2017
tingkat Kabupaten
6) Juara III THL-TBPP Teladan Tahun
2017 tingkat Kabupaten atas nama Puji Priyatno, S.Pt.
7)
Juara III Kelompok Tani Ternak
Tahun 2017 tingkat Kabupaten
8)
Juara I Petani Berprestasi Tahun
2017 atas nama Bambang Nuryono
B.
Keadaan Wilayah
1. Batas-Batas Wilayah
Wilayah BPP Kecamatan Bobotsari
meliputi 1 kecamatan yaitu Kecamatan Bobotsari yang merupakan salah satu dari 18 kecamatan di bawah
administratif Kabupaten Purbalingga. Batas-batas wilayah BPP Kecamatan Bobotsari adalah sebagai berikut:
·
Sebelah utara =
Kecamatan Karangreja
·
Sebelah timur =
Kecamatan Karanganyar
·
Sebelah Selatan =
Kecamatan Mrebet
·
Sebelah barat = Kecamatan Mrebet.
2. Luas Wilayah
Luas wilayah BPP Kecamatan Bobotsari
totalnya adalah 3.228,00 Ha, dengan rincian berupa sawah, tegalan, pekarangan
dan pemanfaatan lainnya tertera pada Tabel 1
Tabel 1. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan
Kecamatan
|
Luas lahan sawah ( ha )
|
Tegal / kebun
( ha )
|
Peka
rangan
( ha )
|
Kolam
(ha)
|
Lain
nya
( ha )
|
Luas
Total
( ha )
|
||||
Irigasi
|
Tadah hujan
|
Juml
ah |
||||||||
Tehnis
|
½ tehnis
|
Seder
hana |
||||||||
Bobotsari
|
496,04
|
294,76
|
432,67
|
62,54
|
1.286,00
|
1.002,57
|
483,67
|
174,54
|
281,22
|
3.228,00
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
Berdasarkan status kepemilikan lahan, lahan sawah di lingkup BPP Kecamatan Bobotsari dapat dibedakan berdasarkan kepemilikan lahannya sebagaimana tertera pada Tabel 2.
Tabel 2.
Luas Lahan Berdasarkan Kepemilikan Lahan
No
|
Luas
Lahan (Ha)
|
Jumlah
(KK)
|
Prosentase
(%)
|
1.
2.
3.
4.
|
Pemilik tidak menggarap
Pemilik penggarap
Penggarap
Buruh tani
|
3,005
2,412
1,535
5,015
|
25,11
20,16
12,83
41,90
|
Jumlah
|
11,967
|
100
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
3. Keadaan
Geografi dan Iklim
Wilayah BPP Kecamatan Bobotsari
berada pada ketinggian 214 mdpl dengan tingkat drainase rendah s/d tinggi.
Jenis tanah di wilayah BPP Kecamatan Bobotsari adalah :
- Andosol coklat kekuningan = 1.176 ha
- Latosol merah kekuningan dan latosol coklat = 3.423 ha
- Komplek
Latosol merah = 425 ha
- Komplek
Grumusol, Regusol, Mediterania =
2.283 ha
Wilayah BPP Kecamatan Bobotsari termasuk zone agroklimat B2
dimana terdapat 8 bulan basah, 1 bulan lembab dan 3 bulan kering jatuh pada
bulan Juli – September setiap tahunnya, temperatur berkisar antara 260
– 290 C dengan curah hujan rata-rata selama 10 tahun terakhir (1995
– 2005) yaitu 2.588 mm dengan jumlah hari hujan 133 setiap tahunnya
4. Potensi Agro
Ekonomi
Secara umum di lingkup BPP Kecamatan
Bobotsari menggunakan pola tanam Padi-Padi-Palawija dan sebagian kecil Padi-Palawija-Palawija.
Pemanfaatan lahan selama 1 tahun adalah untuk budidaya padi seluas 1.148 Ha (2
kali tanam per tahun), jagung 300 Ha (2 kali tanam per tahun), dan hortikultura
30,5 Ha (2 kali tanam per tahun), sedangkan untuk lahan pekarangan umumnya
ditanami kelapa, nanas, pisang, papaya, duku, durian, rambutan,mangg dll.
Dari sektor peternakan, jumlah ternak tiap komoditi dapat
dilihat pada Tabel 3. Sedangkan dari sekktor hortikultura, jumlah tanaman buah
tiap komoditi dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Jumlah
Ternak di Kecamatan Bobotsari
No
|
Jenis Komoditi
|
Jumlah (ekor)
|
1.
|
Sapi perah
|
2
|
2.
|
Kambing
|
2.939
|
3.
|
Domba
|
381
|
4.
|
Sapi potong
|
262
|
5.
|
Ayam kampung
|
44.673
|
6.
|
Ayam Pedaging
|
70.500
|
7
|
Kuda
|
3
|
8.
|
Kerbau
|
27
|
9.
|
Itik
|
6.940
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
Tabel 4. Jumlah Tanaman Buah di Kecamatan Bobotsari
No
|
Jenis Komoditi
|
Jumlah (pohon)
|
1.
|
Rambutan
|
35.998
|
2.
|
Belimbing
|
10
|
3.
|
Pisang
|
88.122
|
4.
|
Mangga
|
8.211
|
5.
|
Pepaya
|
2.452
|
6.
|
Sawo
|
142
|
7.
|
Salak
|
37.222
|
8.
|
Sukun
|
1.092
|
9.
|
Alpokat
|
60
|
10.
|
Jambu Biji
|
1.699
|
11.
|
Durian
|
10
|
12.
|
Jeruk
|
12
|
13.
|
Sirsak
|
324
|
14.
|
Manggis
|
487
|
15.
|
Nangka
|
925
|
16.
|
Jambu Air
|
85
|
17.
|
Petai
|
12.211
|
18.
|
Melinjo
|
4.288
|
19.
|
Jengkol
|
406
|
20.
|
Duku
|
20.192
|
21.
|
Nanas
|
3.122
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
C. Sumber Daya
Manusia
1. Data Penyuluh
Pertanian
Penyuluh pertanian di BPP Kecamatan Bobotsari
terdiri dari Penyuluh PNS, THL-TBPP, POPT dan Penyuluh Swadaya. Daftar nama
penyuluh PNS, THL-TBPP, POPT dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Daftar Nama Penyuluh Pertanian (PNS, THL-TBPP, POPT)
No
|
Nama
|
Tanggal lahir
|
Jenis kelamin
|
Pangka/ gol
|
Jabatan
|
Wkpp/ wilbin
|
1
|
Kisno, S.P.
|
02/10/1961
|
L
|
Pembina Tk. I/IVb
|
PP Madya
|
Kecamatan Bobotsari
|
2
|
Muhammad Furqon, S.Pt.
|
17/07/1979
|
L
|
Penata Muda / III b
|
PP Pertama
|
WKPP I
|
3
|
Arga Apriandika,
S.P.
|
01/04/1987
|
L
|
Penata Muda/III a
|
PP Pertama
|
WKPP II
|
4
|
Muhriyanto, S.TP.
|
11/06/1984
|
L
|
Penata Muda/III a
|
Calon PP Pertama
|
WKPP III
|
5
|
Purnawati Hidayah,
A.Md
|
13/01/1986
|
P
|
Pengatur/IIc
|
Calon Penyuluh
Pertanian Pelaksana
|
WKPP IV
|
6
|
Riyati A.Md
|
02/08/1981
|
P
|
THL-TBPP
|
-
|
Desa Gunungkarang dan Talagening
|
7
|
Tofik Hudiyono,
A.Md
|
26/09/1976
|
L
|
THL-TBPP
|
-
|
Desa Pakuncen dan Karangtalun
|
8
|
Bambang Irawan
|
15/09/1969
|
L
|
THL-TBPP
|
-
|
Desa Banjarsari
|
9
|
Sudarso, A.Md.
|
11/08/1977
|
L
|
THL-TBPP
|
-
|
Desa Karangduren dan Talagening
|
10
|
Puji Priyatno, S.Pt
|
05/11/1979
|
L
|
THL-TBPP
|
-
|
Desa Palumbungan Wetan dan Limbasari
|
11
|
Sri Suratno, S.P
|
08/06/1962
|
L
|
POPT
|
-
|
Kecamatan Bobotsari
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2018
2.
Data Penyuluh Swadaya
Keberadaan
penyuluh swadaya sesuai dengan Keputusan Bupati Blitar tentang penetapan
penyuluh pertanian swadaya kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 di lingkup BPP Kecamatan
Bobotsari terdapat 20 penyuluh swadaya (Tabel 6).
Tabel 6. Daftar Nama Penyuluh Pertanian Swadaya
No
|
Nama
|
Tanggal
Lahir
|
Wilayah
Kerja
|
Bidang
Keahlian
|
1
|
Achmad Sugiman
|
05/05/1955
|
Desa
Gunungkarang
|
Tanaman pangan dan Hortikultura
|
2
|
Agung Prihanto
|
05/11/1976
|
Karangtalun
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
3
|
Bambang Suwardoyo
|
01/03/1955
|
Palumbungan Kulon
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
4
|
Cipto Hartoyo Waryono
|
10/08/1962
|
Desa
Dagan
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
5
|
Dahlan
|
04/06/1954
|
Desa Dagan
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
6
|
Dartam
|
03/05/1965
|
Desa Tlagayasa
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
7
|
Darwan Husen B.
|
24/03/1951
|
Desa
Banjarsari
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
8
|
Faisol
|
08/11/1959
|
Desa
Bobotsari
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
9
|
H. Machfudi Sidik
|
01/05/1953
|
Desa
Gandasuli
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
10
|
Karsono
|
13/04/1952
|
Desa
Karangmalang
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
11
|
Kastori
|
10/06/1948
|
Desa
Karangduren
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
12
|
Kusno
|
31/12/1946
|
Desa
Pakuncen
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
13
|
M.A. Nawawi
|
09/07/1945
|
Desa
Limbasari
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
14
|
Rochani
|
07/03/1949
|
Desa
Majapura
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
15
|
Rodjati, A.Ma.Pd.
|
17/10/1949
|
Desa
Pakuncen
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
16
|
Slamet P. Sukir
|
08/08/1963
|
Desa Limbasari
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
17
|
Solikhun
|
01/02/1963
|
Desa
Palumbungan Wetan
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
18
|
Sukhemi
|
11/02/1969
|
Desa
Karangmalang
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
19
|
Taufik Hidayat
|
28/09/1979
|
Desa
Kalapacung
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
20
|
Toto Kastono
|
09/01/1964
|
Desa
Talagening
|
Tanaman pangan dan
Hortikultura
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
3. Data Kelembagaan Petani
3. Data Kelembagaan Petani
Kelembagaan
tani di wilayah lingkup BPP Kecamatan
Bobotsari antara lain:
·
Kelompok tani : 42
·
Kelompok Wanita Tani : 4
·
Kelompok Tani Ternak :10
·
Gapoktan :
16
·
Asosiasi :
1
·
Posluhdes : 5
Tabel 7. Data Kelompok Tani, KWT dan Kelompok
Tani ternak di Wilayah BPP Kecamatan Bobotsari
No
|
Nama poktan
|
Desa
|
Nama Ketua
|
Kelas Kelompok
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Sri Wijaya
|
Banjarsari
|
Leman Solemi
|
Lanjut
|
2
|
Sri Utami
|
Banjarsari
|
Darwan Hb
|
Lanjut
|
3
|
Sri Dadi
|
Banjarsari
|
Slamet Kusnandar
|
Pemula
|
4
|
Sri Rejeki
|
Banjarsari
|
Iwan Yulianto
|
Pemula
|
5
|
Sri Mukti
|
Karangmalang
|
Karsono
|
Madya
|
6
|
Sri Murni
|
Karangmalang
|
Djumadi Es
|
Pemula
|
7
|
Sri Mulya
|
Karangmalang
|
Taryono
|
Lanjut
|
8
|
Sri Rejeki
|
Karangmalang
|
Syamsul Hadi
|
Madya
|
9
|
Muda Maju
Sejahtera
|
Karangmalang
|
Dedi Gundi
|
Pemula
|
10
|
Srikandi (KWT)
|
Karangmalang
|
Suwarti
|
Pemula
|
11
|
Sri Lestari
|
Bobotsari
|
Ngudiono
|
Pemula
|
12
|
Sri Rejeki
|
Bobotsari
|
Jimy Kalimi
|
Madya
|
13
|
Tirta Kencana
|
Gandasuli
|
Hudoyo
|
Lanjut
|
14
|
Panca Tirta
|
Gandasuli
|
Chudori
|
Lanjut
|
15
|
Sido Waras
|
Palumbungan
|
Supardi
|
Lanjut
|
16
|
Sri Peni
|
Karangtalun
|
Agung Priharyanto
|
Madya
|
17
|
Ngudi Rahayu
|
Karangtalun
|
Ahmad Laeli
|
Lanjut
|
18
|
Mugi Rahayu
|
Karangtalun
|
Sapari
|
Lanjut
|
19
|
Sri Unggul
|
Dagan
|
Dachlan
|
Madya
|
20
|
Sri Rejeki
|
Dagan
|
Sutarjo
|
Lanjut
|
21
|
Sri Rahayu
|
Dagan
|
Sumitro
|
Lanjut
|
22
|
Sri Lestari
|
Dagan
|
Suparjo
|
Madya
|
23
|
Sri Mujan
|
Dagan
|
Jaenudin
|
Madya
|
24
|
Tlagasari
|
Tlagayasa
|
Suparno
|
Lanjut
|
25
|
Tirta Rukun
Dadi
|
Tlagayasa
|
Rasmadi
|
Lanjut
|
26
|
Tunas mawar
(KWT)
|
Tlagayasa
|
Muflikhah
|
Pemula
|
27
|
Tegal Makmur (BUN)
|
Tlagayasa
|
Karyono
|
Pemula
|
28
|
Makam Dawa
|
Talagening
|
Rudi
|
Lanjut
|
29
|
Trisno Maju
|
Talagening
|
Kasto
|
Lanjut
|
30
|
Srikandi (KWT)
|
Talagening
|
Dartini
|
Pemula
|
31
|
Menda Utama
|
Talagening
|
Warsiyam
|
Pemula
|
32
|
Barokah
|
Talagening
|
Setyo Hartono
|
Pemula
|
33
|
Tri Mulya
|
Talagening
|
Sumarto
|
Pemula
|
34
|
Mulya
|
Limbasari
|
M.A. Nawawi
|
Lanjut
|
35
|
Blimbing
|
Limbasari
|
Suprijadi
|
Lanjut
|
36
|
Layur
|
Limbasari
|
Suroso
|
Lanjut
|
37
|
Sri Dadi
|
Limbasari
|
M.A. Nawawi
|
Pemula
|
38
|
Sri Mumpuni
|
Palumbungan Wetan
|
Solikhun
|
Lanjut
|
39
|
Sri Rahayu
|
Pakuncen
|
Abdul Gofur
|
Lanjut
|
40
|
Mardi Rahayu
|
Pakuncen
|
Suhardi Sabar
|
Lanjut
|
41
|
Mardi Basuki
|
Pakuncen
|
Kusno
|
Lanjut
|
42
|
Bangkit Lestari
|
Pakuncen
|
Toto Mukti W
|
Pemula
|
43
|
Dewi Sri I
|
Gunungkarang
|
Supardi
|
Pemula
|
44
|
Dewi Sri II
|
Gunungkarang
|
Sugiman
|
Lanjut
|
45
|
Sida Maju
|
Gunungkarang
|
Endro Susanto
|
Pemula
|
46
|
Mugi Mulya
|
Gunungkarang
|
Warsito
|
Pemula
|
47
|
Maju Makmur
|
Gunungkarang
|
Suryato
|
Pemula
|
48
|
Sekar Sari
|
Karangduren
|
Hasanudin
|
Lanjut
|
49
|
Sri Banda
|
Karangduren
|
Suwarso
|
Lanjut
|
50
|
Rukun Bebrayan
|
Karangduren
|
Puji Riyadi
|
Pemula
|
51
|
Sida Mulya
|
Karangduren
|
Suwarto
|
Pemula
|
49
|
Ngudi Raharjo
|
Majapura
|
R. Darmo W.
|
Lanjut
|
50
|
Ngudi Mulya
|
Majapura
|
Sahudi
|
Lanjut
|
51
|
Ngudi Makmur
|
Majapura
|
Rubiyanto
|
Lanjut
|
49
|
Ngudi Lestari
|
Majapura
|
Miswo
|
Pemula
|
50
|
Wanita Mandiri
(KWT)
|
Majapura
|
Siti Nurhamah
|
Pemula
|
51
|
Rojo Koyo
|
Majapura
|
Amin Kurniawan
|
Pemula
|
52
|
Sida Mukti
|
Kalapacung
|
Taufiq Hidayat
|
Pemula
|
53
|
Bhakti Tani
|
Kalapacung
|
Begya
|
Pemula
|
54
|
Sri Makarti
|
Kalapacung
|
Soewendi
|
Pemula
|
55
|
Mugi Lestari
|
Kalapacung
|
Ummu Nasifah
|
Pemula
|
56
|
Minda Sari
|
Kalapacung
|
Sambini
|
Pemula
|
Tabel 8. Data Gapoktan di Wilayah BPP Kecamatan Bobotsari
No
|
Nama Gapoktan
|
Ketua
|
Desa
|
Jumlah kelompok
|
1
|
Sri Rahayu
|
Nasir
|
Banjarsari
|
5
|
2
|
Sri Rejeki
|
Soetanto
|
Bobotsari
|
2
|
3
|
Margi Utami
|
Dachlan
|
Dagan
|
6
|
4
|
Tirta Kusuma
|
Hm Sidiq
|
Gandasuli
|
2
|
5
|
Sri Rejeki
|
Supardi
|
Gunungkarang
|
3
|
6
|
Rukun Tani
|
S. Diman
|
Kalapacung
|
5
|
7
|
Bina Karya Mandiri
|
Kastori
|
Karangduren
|
3
|
8
|
Mekar Sari
|
Rumadi
|
Karangmalang
|
6
|
9
|
Tani Mukti
|
Rodjati
|
Karangtalun
|
3
|
10
|
Sri Dadi
|
M.A. Nawawi
|
Limbasari
|
6
|
11
|
Ngudi Santosa
|
Rosyid Ys
|
Majapura
|
5
|
12
|
Tani Makmur
|
Kusno
|
Pakuncen
|
3
|
13
|
Maju Mulia
|
Bajuri
|
Palumbungan
|
3
|
14
|
Sri Makmur
|
Sarwono
|
Palumbungan Wetan
|
4
|
15
|
Maju Makmur
|
Toto Kastono
|
Talagening
|
4
|
16
|
Sabdaita
|
Suparno
|
Tlagayasa
|
3
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
4.
Data Assosiasi Petani
Tabel 9. Data Asosiasi Petani
No
|
Nama
Asosiasi
|
Bidang
Usaha
|
Jumlah
Anggota
|
1.
|
Asosaisi Petani Hortikultura
Purbalingga
|
Hortikultura
|
150
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
D. Prospek Pasar
1. Komoditas
Unggulan
Tabel 10. Komoditas Unggulan
No
|
Sektor
|
Jenis Komoditas
|
1.
2.
3.
|
Tanaman Pangan
Hortikultura
Peternakan
|
Padi,
Jagung
Cabai besar, hortikultura/sayuran
Sapi potong, Kambing
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
2. Rantai
Pemasaran
Tabel 11. Rantai Pemasaran
No
|
Komoditas
|
Rantai
Pemasaran
|
1.
|
Padi
|
Petani – Pengepul – Pasar
|
2.
|
Jagung
|
Petani – Pengepul – Pasar
|
3.
|
Cabai
|
Petani – Pengepul – Pasar
|
4.
|
Sayuran
|
Petani – Pengepul – Pasar
|
5.
|
Sapi potong
|
Petani – Pengepul – Pasar
|
6.
|
Susu sapi perah
|
Petani – Pengepul – Pasar
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
E. Sarana dan Prasarana
Pendukung
1. Sarana dan Prasarana Pendukung
Kegiatan Penyuluhan di BPP
Sarana pendukung kegiatan
penyuluhan di BPP Kecamatan Bobotsari yang merupakan alat bantu penyuluhan
antara lain: LCD Proyektor, laptop, computer, sound system dan white board.
Sedangkan media cetak yang merupakan media penyuluhan antara lain: pamflet,
leaflet, brosur dan buku.
Prasarana pendukung kegiatan
penyuluhan di BPP Kecamatan Bobotsari antara lain: gedung yang dilengkapi
denganlahan percontohan, kandang dan kolam. Alat peraga yang merupakan
pendukung kegiatan penyuluhan diantaranya: perangkat uji tanah sawah (paddy
soil test kit) dan PH meter.
2. Sarana dan
Prasarana Pendukung Kegiatan Pertanian di Tingkat Kelompok Tani
Dalam
pengelolaan usaha tani tentunya petani menggunakan alat dan mesin pertanian.
Alat dan mesin pertanian yang ada di lingkup BPP Kecamatan Bobotsari
berdasarkan jumlah dan kondisinya dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 12. Data Alat
dan Mesin Pertanian tingkat Kelompok
Tani
No
|
Jenis Prasarana
|
Jumlah
|
Kondisi
|
|
Baik
|
Rusak
|
|||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Hand Sprayer
Pompa Air
Combine Harvester
Cultivator
Traktor
Power
Threser
|
5
13
1
2
31
23
|
5
13
1
2
29
23
|
-
-
-
-
2
-
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
3. Lembaga
Permodalan
Lembaga
permodalan yang berada di Kecamatan Bobotsari mendukung sektor pertanian
melalui kredit yang diberikan kepada petani sebagai modal usaha tani. Data
lembaga permodalan yang ada di BPP Kecamatan Bobotsari dapat dilihat pada Tabel
12.
Tabel 13. Data lembaga permodalan
No
|
Jenis
Lembaga
|
Jumlah
|
1.
|
BRI
|
2
|
2.
|
Bank BPD Jateng
|
1
|
3.
|
Bank BNI
|
1
|
4.
|
BPR
|
1
|
5.
|
Kospin
|
7
|
6.
|
Lainnya
|
7
|
Sumber : BPP Kecamatan Bobotsari tahun 2017
III. PENUTUP
Profil Balai Penyuluhan Pertanian, (BPP) Kecamatan Bobotsari
ini merupakan gambaran umum tentang kondisi wilayah, potensi, sumber daya baik
sumber daya alam maupun sumber daya manusia serta faktor pendukung sektor
pertanian yang berada di lingkup BPP Kecamatan Bobotsari.
Dengan tersusunnya profil BPP ini diharapkan pembaca bisa
mengetahui kondisi secara umum BPP Kecamatan Bobotsari. Apabila pembaca
menginginkan informasi tentang kondisi dan data yang lebih rinci dan
lengkap maka dapat diperolehb di Kantor BPP
Kecamatan Bobotasri
Harapan kami semoga profil BPP Kecamatan Bobotsari ini bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi yang terkait dengan sektor pertanian.
Bobotsari, 15 Maret 2018
Kepala
BPP Kecamatan Bobotsari
KISNO, S.P
NIP. 19611002 198303 1 005
Comments
Post a Comment